Friday, November 18, 2011

Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution

Jl. Belitung No. 1
Bandung - 40113
Jawa Barat, Indonesiatelepon
fax
e-mail
website
messenger

: +62 22 4201667
: -
: -
: -
: -
Koordinat GPS :

Latitude =
-6.912048
Longitude = 107.61235

Fasilitas:
Sarana mainan
Rambu-rambu lalu lintas
Taman bunga
Gedung serbaguna
Panggung terbuka
Mushola
Fasilitas pendidikan


Taman Lalu-Lintas, yang dahulu dikenal sebagai "Insulinde Park", terletak di antara Jalan Aceh, Jalan Kalimantan, dan Jalan Sumatera, Bandung. Taman ini dapat dikatakan sebagai taman kota yang bersifat rekreatif-edukatif untuk seluruh keluarga.
Dahulu taman ini merupakan tanah kosong. Sebagai tanah kosong yang merupakan cikal bakal Insulindepark masih berbentuk rawa pada tahun 1898. Rawa itu kemudian dikeringkan dan dijadikan lapagan untuk kegiatan militer (1915-1919) dengan jajaran pepohonan disekelilingnya. Lapangan itu dijadikan sebagai ”Taman Tropis” dengan bermacam-macam tumbuhan tropis pada tahun 1920. Taman Tropis itu kemudian diberi nama Insulindepark pada tahun 1925. Pada tahun 1935 Insulindepark telah memiliki 90 jenis tanaman keras dan bunga-bungaan. Nama Insulindepark diganti menjadi Taman Nusantara pada tanggal 28 April 1950, kemudian menjadi Taman Lalu-lintas pada tanggal 1 maret 1958. Taman Lalu Lintas merupakan sarana pendidikan informal untuk menanamkan etika berlalu lintas bagi anak-anak di Bandung, selain sebagai taman berekreasi – merupakan yang pertama di Indonesia. Nama taman ini kemudian menjadi Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani untuk mengenang pahlawan cilik putri almarhum Jenderal Bintang Lima (Purn) Abdul Haris Nasution. Ade Irma Suryani meninggal tertembak dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S) ketika para pemberontak mencoba menculik ayahnya 1965). Pembentukan Badan Keamanan Lalu Lintas (BKLL), yang dikelola kepolisian Jawa Barat pada tahun 1958, merupakan upaya penanggulangan masalah kenakalan remaja yang mulai terasa sejak awal tahun 1950-an. Taman Lalu Lintas dibangun sebagai wadah perehabilitasian para remaja berandal di Bandung.
Taman Lalu Lintas Ade Irma Nasution bertempat di kota Bandung merupakan arena tempat bermain anak, seperti Kereta Api Mini dan mobil-mobilan mini lengkap dengan rambu lalu lintas, Kerosel, Kolam Renang, Kolam Pancing, Sepeda Mini, Sewa Gedung Serba Guna, Sewa Panggung Terbuka, Koin AMA.

ini contoh rambu-rambu yang ada disana :








Koleksi pepohonan yang nampaknya sudah cukup' umur, antara lain pohon kenari, ki hujan, ki angsret, angsana, dan palem raja-yang menyebar menaungi seluruh taman dan jalan-jalan di sekitarnya-menjadikan lingkungan Taman Lalu-Lintas ini terasa sejuk. Berbagai sarana rekreasi yang ditujukan untuk anak yang ada di sana menyebabkan manfaat ruang terbuka ini semakin terasa. Bentuk tamannya sendiri sebenarnya sederhana saja, namun kehadirannya di tengah kota mampu meredam panasnya terik matahari maupun hiruk-pikuk dan semrawutnya kegiatan di dalam kota.

ini salah satu jalan yg ada disana :


gimana??
seru banget kan tempatnya.
menurut penulis sendiri sih yah tempat ini asik banget buat kita jalan-jalan bareng ade ade kita.
secara gga langsung kita bisa ngajarin ke mereka gmna cara berkendara yang baik dengan cara yg gga bahaya (ga langsung turun ke jalan)

boleh juga buat kamu-kamu yang hobby banget nglanggar tata tertib lalu lintas :P

kenapa tempat ini gue bilang bagus :
1. Nuansa nya natural banget, ga banyak polusi.
2. Aman buat anak-anak
3. Arsitektur nya yang OK banget yakni bisa bikin jalan telihat sejuk banget.

tertarik buat kesana?

Thursday, October 20, 2011

Green School , Bali

Sekolah alam?? hmm kebanyakan pasti mikirnya di kampung, becek, lumpur lumpuran, dan kotor.
Nahhhh...buat kamu kamu yang masih mikir kaya gtu, coba dehh liat sekolah yang satu ini.
Dengan nuansa arsitektur yang nature banget tapii ga mengesankan kumuh, becek atau kotor.


Yuk kita kenalan sama bangunan yang satu ini :)


Green School Bali ini berada di Desa Sibang Kaja yang berlokasi 30 Km dari Kota Denpasar. Merupakan sekolah unik yang digagas oleh John Hardy, desainer dan pengusaha perhiasan. Berdiri pada tahun 2008 silam dengan dua kurikulum ternamanya : Green Studies dan Creative Art. Dalam proses pengajarannya, mereka memiliki dua kontribusi penting : kesadaran akan lingkungan global serta perspektif khususnya mengenai isu-isu sosial dan budaya.  Tahun 2008, diinformasikan bahwa untuk dapat menyekolahkan anak-anak ke sana, diperlukan sekitar $9.500 /tahun

Oleh karena ini sekolah berkurikulum green studies dan creative art maka bangunannya juga harus green banget donggg...

Konsep utama yang ingin “lebih dekat”ke alam ini juga menjadi tolak utama pemilihan lokasi / lahan yang berada di dekat sungai Ayung, Bali. Adapun implementasi arsitektural yang ada demi mengusung sustainability dan green architecture pada Green School Bali ini adalah :
  • Pembentukan ruang kelas tanpa dinding pembatas. Dengan cara ini, diharapkan secara sosial dan interaksi, para murid dan guru dapat lebih peka dan intim dalam menjalin hubungan edukasi dan sosial yang konduktif dan berkualitas baik.
  • Banyaknya elemen distraksi / pengalih perhatian pada lingkungan kelas dan sekolah. Distraksi yang diperoleh dari keelokan alam dan detail arsitektural ini diharapkan menjadikan murid-murid terbiasa dengan distraksi tersebut dan mampu tetap berkonsentrasi dalam pembelajaran. 
  • Bangunan tidak diberi penghawaan dengan Air Conditioner (AC) melainkan dengan kincir angin yang berada di terowongan bawah tanah, hal ini memungkinkan karena kondisi fisik lahan yang berkontur dan dekat dengan sungai dan hutan. 
  • Tenaga listrik berasal dari biogas yang memanfaatkan kotoran hewan untuk nyala kompor dan sebagainya. 
  • Tenaga listrik lainnya juga dengan menggunakan panel surya, sehingga tidak banyak boros dalam membutuhkan seumber energi elektrikal.
  •  Adanya tambak udang dan peternakan sapi, mendukung adanya sumber energi alami dan bahan bakar (biogas) yang bisa digunakan tanpa polusi terlalu besar.
Selain itu Green school ini memiliki material hanya ada bambu, alang-alang, rumput gajah, dan tanah liat di atasnya. Bisa dipastikan, semua material konstruksi nya merupakan material alam dengan nilai lokal dan dapat didaurulang. Ini merupakan bentukan penting sebagai konsekuensi dari tema Sustainability terkait penyelamatan bumi tersebut.

Ga cuma desain eksterior sama lanscapenya aja yang green banget. Desain Interiornya juga, bernuansa kan alam . dan kayanya sejuk banget lhoo 



Ini foto2 waktu murid2 lagi pada belajar :



Gimana????tertarik buat kesana?